Selasa, 30 Juni 2015

Tips membeli dan menggunakan obat bebas


Sudah lama ingin menulis tentang ini, tapi jadinya baru sekarang pas lagi ada waktu dan semangat.

Sudah lama ingin bagi ide tentang apa yang perlu diingat saat membeli dan mengonsumsi obat bebas.

Apa itu obat bebas? Kalau dari definisinya (belum ketemu sumber resminya), berdasarkan ingatan saja, kurang lebih obat bebas itu obat yang bsia dibeli tanpa resep dokter. Di kemasannya ada tanda lingkaran berwarna hijau. Ada juga yang disebut obat bebas terbatas, yang juga boleh dibeli tanpa resep dokter, dan di kemasannya ada lingkaran warna biru plus ada tulisan peringatan khusus terkait penggunaan obat tersebut.

Kedua obat ini bisa dibeli tanpa resep dokter, tetapi ngga berarti bahwa obat ini bisa digunakan secara 'bebas'.

Ada beberapa hal yang rasanya penting untuk diingat bila ingin membeli obat sendiri:

Pertama, pastikan bahwa anda memang perlu obat.

https://pixabay.com/static/uploads/photo/2012/04/13/19/32/sleeping-33381__180.png

Nggak semua gejala penyakit itu perlu obat. Kadang kalau hanya demam, bersin, sakit kepala, pegal-pegal bisa hilang dengan hanya memberikan tubuh kita kesempatan untuk istirahat. Gejala tertentu kadang jadi tanda kalau kita memperlakukan tubuh kita dengan kurang baik, dan cara memperbaikinya adalah dengan memperlakukan tubuh kita lebih baik (agak nggak jelas ya?).

Sedikit tertarik untuk  menjelaskan lebih dalam untuk demam.  Para ahli mengatakan bahwa demam merupakan salah satu mekanisme tubuh dalam melawan, misalnya, kuman yang menyerang tubuh kita. Ada ahli yang mengatakan bahwa pada keadaan tertentu, sebaiknya suhu yang naik itu tidak diganggu dengan obat penurun demam dan dibiarkan saja agar mekanisme tubuh kita bekerja dengan lebih baik dalam melawan kuman tersebut. Agar serem untuk dicoba ya...? Tapi itu salah satu teorinya.

Kedua, bila memang perlu obat, bila memungkinkan, belilah di tempat yang bisa kasih informasi yang memadai tentang obat yang akan dibeli, misalnya apotek, yang biasanya setidaknya ada seorang asisten apoteker.



Kadang memang gejala penyakit tertentu begitu mengganggu aktivitas sehari-hari, misalnya sakit kepala, batuk atau demam sehingga kita perlu konsumsi obat. Bila ada, mintalah saran pada asisten apoteker atau apoteker yang ada di apotek/toko obat.

Ketiga, belilah di penjual obat yang menyimpan obatnya dengan benar.


Farmasi, Kedokteran, Suplemen Makanan

Biasanya apotek punya fasilitas penyimpanan obat yang memadai. Kadang saya melihat warung atau toko obat yang simpan obat di etalase kaca yang kena sinar matahari langsung. Pada umumnya, obat bebas/bebas terbatas disarankan disimpan di tempat yang sejuk dan kering. Cara penyimpanan yang nggak sesuai rekomendasi ini dapat menyebabkan obat lebih cepat rusak. Jadi, perhatikan cara penjual menyimpan obatnya. Dan jangan lupa, setelah beli obat, simpan dengan benar, sesuai petunjuk penyimpanan. Coba lihat petunjuk penyimpanan yang ada di kemasannya.

Kotak, Pertolongan Pertama, Pintu Kaca

Keempat, belilah obat yang sudah terdaftar di Badan POM.

Suatu obat dapat diedarkan secara legal di Indonesia bila sudah dapat ijin edar. Ijin tersebut diberikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM). Obat yang sudah mendapatkan ijin edar dari Badan POM akan memiliki nomor ijin edar, dan nomor ini wajib tercantum pada kemasan. Ini bisa jadi salah satu cara mengetahui apakah obat yang akan kita gunakan sudah mendapat ijin atau belum.

Kelima, baca aturan pakai



Ini penting, sangat sangat penting. Penting banget...!

Bila membeli obat, pastikan anda memperoleh informasi yang benar tentang obat. Informasi yang cukup lengkap dapat diperoleh dari kemasan atau brosur yang terdapat dalam kemasan. Pastikan anda membacanya terlebih dahulu sebelum mengonsumsinya. Baca secara utuh, nggak hanya indikasinya (untuk apa obat digunakan), tetapi juga dosisnya (takaran penggunaan), kontra indikasinya (kondisi dimana orang dilarang menggunakan obat itu), peringatan dan perhatian (hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan ketika menggunakan obat), efek samping, dll.

Ketika kita beli obat, pastikan kita mendapat semua informasi ini sebelum mengonsumsi obat. Bila tidak ada dalam kemasan yang anda beli, mintalah brosurnya kepada penjual obat.

Keenam, minum secara teratur sesuai cara pakai

Ini juga penting, aturan pakai obat ditentukan berdasarkan hasil penelitian. Jadi, akan memberikan hasil yang paling efektif dan paling aman jika digunakan sesuai hasil penelitian tersebut. Jangan membuat aturan sendiri, karena bisa membuat obat tidak efektif atau membuat efek samping yang berbahaya bagi tubuh anda.

Keenam, bila sakit berlanjut, hubungi dokter

Medis, Janji, Dokter, Kesehatan, Klinik

Gejala penyakit yang kita alami, bisa merupakan tanda dari penyakit lain yang jauh lebih penting untuk ditangani. Jadi, bila setelah beberapa hari (biasanya disarankan setelah 3 hari) nggak ada tanda-tanda kurangnya gejala, sebaiknya hubungi dokter, karena kemungkinan kondisi anda memerlukan penanganan orang yang lebih ahli di bidangnya, dokter. Datangi dokter dan sampaikan gejala yang anda rasakan secara lengkap, dan obat apa saja yang pernah anda konsumsi. Sisanya, serahkan pada ahlinya.  

Rasanya masih banyak hal yang ingin disampaikan terkait topik ini. Pada waktunya, akan diupdate lagi.

Semoga berguna. Salam

Songdo, Incheon, 30 Juni 2015